-->

UJIAN TENGAH SEMESTER RENCANA STRATEJIK




UJIAN TENGAH SEMESTER RENCANA STRATEJIK
Jawab semua pertanyaan!
1.      Jelaskan makna pernyataan bahwa perencanaan stratejik merupakan ujung tombak dari suatu renstra.

2.      Jelaskan hubungan antara strategi jenerik dengan strategi utama, rencana jangka panjang, rencana stratejik, dan rencana operasional.

3.      Apa yang harus diperhatikan dalam membuat analisis lingkungan internal (ALI) dan analisis lingkungan eksternal (ALE). Sebutkan peran penting ALI dan ALE dalam menyusun suatu rencana stratejik.

4.      Jelaskan arti penting Evaluasi Diri dalam membuat rencana stratejik. Berikan alasan untuk jawaban Saudara.

5.      Jelaskan bagaimana mengevaluasi suatu rencana stratejik dengan baik. Faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan untuk mencermati kelayakan suatu rencana stratejik? Jelaskan dan berikan contohnya.

PERTANYAAN SELESAI DISINI. SELAMAT BEKERJA SEMOGA SUKSES!



JAWAB:


1.      Makna pernyataan bahwa perencanaan stratejik merupakan ujung tombak dari suatu renstra.

Perencanaan strategis merupakan suatu proses berkelanjutan untuk memperbaiki kinerja (performance) sebuah organisasi dengan mengembangkan visi, tujuan, cara atau metode untuk mencapainya. Tuntutan dan kebutuhan untuk perubahan dituangkan dalam bentuk rencana strategis sebagai arah, kebijakan dan panduan bagi pemangku kepentingan untuk mewujudkannya. Dalam proses perencanaan strategis ditentukan arah, tujuan, nilai-nilai dan keadaan komunitas, serta mengembangkan pedekatan pelaksanaan kegiatan untuk mencapai target yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien dan biasanya perencanaan strategi dituangkan kedalam strategi dan program-program yang dibuat guna mencapai suatu tujuan organisasi. Dengan konsisten memfokuskan perhatian pada visi dan tujuan yang lebih spesifik, perencanaan strategis menjadi alat untuk merespon atau tanggap terhadap perubahan lingkungan sehingga tujuan yang ingin dicapai organisasi(instansi public) akan mudah dicapai. Dengan adanya perencanaan strategi akan memudahkan dalam pembutan renstra karena perencanaan strategi merupkan initi yang melandasi tersusunnya sebuah renstra.

Perencanaan strategik menghasilkan keluaran yaitu, (1) sasaran strategik (strategic objective), (2) inisiatif strategik (strategic initiative) dan (3)target.
Tiga Alasan Pentingnya Perencanaan Strategis
1.      Perencanaan strategis memberikan kerangka dasar bagi perencanaan - perencanaan lainnya.
2.      Pemahaman terhadap perencanaan strategis akan mempermudah pemahaman bentuk perencanaan lainnya.
3.      Perencanaan strategis merupakan titik permulaan bagi penilaian kegiatan manajer dan organisasi.
Dapat disimpulkan bahwa perencanaan strategic sangat penting bagi suatu renstra. Karena dengan suatu perencanaan strategic dapat memberikan kerangka yang jelas tujuan yang jelas dari suatu rencana strategic. Dan memberikan gambaran tentang operasi yang dijalankan. Untuk membantu menentukan program-program yang digunakan untuk meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan. Sehingga dapat mengambil keputusan yang baik dan meminimalisir resiko kegagalan dalam pencapaian tujuan atau penyelesaian masalah yang mungkin akan terjadi.


2.      Hubungan antara strategi jenerik dengan strategi utama, rencana jangka panjang, rencana stratejik, dan rencana operasional.

Tingkat pertama dari strategi adalah Strategi Generik. Strategi Generik merupakan strategi umum yang diterapkan perusahaan dalam meraih keunggulan kompetitif (competitive advantage). Karena bersifat umum, maka strategi ini dapat diterapkan pada semua jenis organisasi.
a.       Hubungan antara generic strategy dengan main strategy sekaligus strategi operasional  :
Tingkat ke 2 dari strategi adalah Strategi utama atau dikenal juga sebagai strategi organisasi, dimana strategi ini menjadi landasan dalam formulasi strategi fungsional(opresional).  Strategi Utama merupakan penurunan dari strategi generik yang menjabarkan langkah-langkah strategis perusahaan dalam mencapai visi dan misi perusahaan.
b.      Hubungan antara grand strategic dengan long term planning
Tujuan jangka panjang adalah merupakan hasil yang diharapkan dari pelaksanaan strategis tertentu, Strategi merupakan serangkaian tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan jangka panjang. Kerangka waktu untuk tujuan dan strategis harus konsisten, biasanya dua sampai lima tahun.
Strategi utama (grand strategies), sering kali juga disebut sebagai strategi induk atau strategi bisnis, menyediakan ararahan dasar bagi tindakan-tindakan strategis. Strategi ini menjadi landasan untuk usaha yang terkoordinasi dan berkelanjutan yang diarahkan pada pencapaian tujuan jangka panjang perusahaan. Strategi generic mengindikasikan periode waktu dalam mana tujuan jangka panjang akan dicapai. Dengan demikian, stratategi utama dapat didefinisikan sebagai pendekatan umum yang komprehensif yang menjadi pedoman bagi tindakan-tindakan utama suatu perusahaan.
Kelima belas strategi utama yang penting adalah pertumbuhan terkonsentrasi, pengembangan pasar, pengembangan produk, inovasi, integrasi horizontal, integrasi vartikal, diversifikasi konsentris, diversifikasi konglomerasi, perubahan haluan, divestasi, likuidasi, kepailitan, usaha patungan, aliansi strategis, dan konsersium. Salah satu dari strateg-strategi ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mencapai tujuan jangka panjang utama dari suatu perusahaan. Banyak organisasi menjalankan dua atau lebih secara bersamaan, namun strategi kombinasi dapat sangat beresiko jika dijalankan terlalu jauh. Tidak ada satu organisasipun yang dapat menjalankan semua strategi yang dapat menguntungkan perusahaan. Baik anggota atau organisasi harus memilih diantara sekian banyak strategi utama ini.
c.       Hubungan antara generic strategy dengan strategic planning
Dalam merancang suatu rencana strategic dibutuhkan strategic generic agar tau gambaran umum sebelum menetapkan suatu rencana yang akan di buat,  karena Perencanaan Strategis ( Strategic Planning ) merupakan  sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan ( Kerzner , 2001 )

3.      Analisis lingkungan internal (ALI) dan analisis lingkungan eksternal (ALE). Peran penting ALI dan ALE dalam menyusun suatu rencana stratejik.
a.       Analisis Lingkungan Internal: yaitu berbagai hal atau pihak dari dalam organisasi yang terkait langsung dengan kegiatan sehari-hari dalam suatu pemasaran dan memepengaruhi langsung setiap program dan kebijakan pemasaran.Analisis lingkungan internal lebih mengarah pada analisis intern perusahaan dalam menilai atau mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari tiap-tiap divisi Intidari analisis lingkungan internal ini adalah berusaha untuk mencari keunggulan strategis yangdipakai untuk membedakan diri dari pesaing.
faktor-faktor Yang harus di perhatikan dalam membuat anallisis lingkungan internal adalah:
1.    Hubungan antara bidang fungsional bisnis
2.    Manajemen
3.    Pemasaran
4.    Keuangan / Akuntansi
5.    Produksi / operasi
6.    Penelitian dan Pengembangan
7.    sistem informasi komputer
8.    Sumber daya manusia
9. Budaya Organisasi

b.      Analisis lingkungan eksternal: mencangkup pemahaman berbagai factor di luar perusahaan yang mengarah pada munculnya kesempatan bisnis / bahkan ancaman bagi perusahaan. Di dalam analisis lingkungan eksternal berupaya memilah permasalahan global yang dihadapi perusahaan dalam bentuk, fungsi dan keterkaitan antar bagian. Bagi pengembangan strategic, analisis ini dibutuhkan tidak hanya terbatas pada rincian analisis kesempatan dan ancaman saja tetapi juga untuk menentukan dari mana dan untuk apa hasil analisis itu di pergunakan ..

Peran penting ALI dan ALE dalam menyusun suatu rencana stratejik.
Karena sebelum merancang suatu strategi kita harus menganalisis lingkungan, baik itu internal organisasi maupun eksternal organisasi, sehingga rencana yang dirancang bisa tepat dan sesuai dengan keadaan. Kita juga bisa mengenali masalah masalah maupun peluang apa yang akan ditemui di masa depan setelah kita menganalisis lingkungan kita, sehingga kita bisa siap dan sigap ketika menemui hambatan serta bisa memanfaatkan peluang dalam perencaan stratejik di masa depan.

4.      Arti penting evaluasi diri dalam membuat rencana stratejik.

Evaluasi-diri merupakan upaya suatu organisasi atau institusi publik untuk mengetahui gambaran mengenai kinerja dan keadaan dirinya melalui pengkajian dan analisis yang dilakukan oleh organisasi itu sendiri melalui analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, tantangan, kendala, bahkan ancaman) guna mengetahui tingkat tercapainya suatu tujuan organisasi  yang telah dijalankan melalui program-program dan juga dapat mencari solusi dari data yang ditemukan agar bisa mencapai tujuan atau setidaknya bisa menjadi bahan acuan ketika suatu organisasi akan membuat renstra lagi.
Dapat disimpulkan  evaluasi diri ini sangatlah penting dalam pembuatan suatu renstra. Karena dengan adanya evaluasi diri suatu rencana startejik akan organisasi dapat melihat  apakah tercapai atau tidaknya dari yang sudah direncanakan sebelumnya. Dan dengan evaluasi diri juga dapat memperlihatkan serta menjaga agar suatu kinerja dalam institusi tersebut tetap terjaga keberlangsungannya. Serta sebagai alat manajerial dalam penyusunan prencana pengembangan institusi dimasa yang akan datang agar lebih baik lagi dari yang sebelumnya.

5.      Mengevaluasi suatu rencana stratejik dengan baik. Faktor-faktor yang harus diperhatikan untuk mencermati kelayakan suatu rencana stratejik.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan untuk mencermati kelayakan suatu rencana stratejik
1.      Kegiatan Evaluasi strategi
Mengkaji landasan strategi bisnis/perusahaan Membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa kinerja sesuai dengan rencana

2.      Kreteria Evaluasi Strategi
Konsistensi; sebuah strategi tidak boleh memiliki tujuan dan kebijakan yang tidak konsisten. Kelayakan; sebuah strategi tidak boleh terlalu banyak membebani sumberdaya yang ada maupun tidak boleh menciptakan sub masalah yang tidak dapat dipecahkan Kesesuaian; kesesuaian mengacu pada kebutuhan para perencana strategi untuk mengkaji serangkaian trend maupun masing-masing tren dalam mengevaluasi strategi.Keunggulan, sebuah strategi harus mendorong penciptaan dan/atau mempertahankan keunggulan kompetitif dibidang kegiatan tertentu.


3.      Alasan perlunya Evaluasi Strategi
Semakin kompleknya masalah lingkunganSemakin sulitnya memprediksi masa organisasi. Berkurangnya rentang waktu dimana perencanaan dapat dilakukan dengan tingkat ketepatan tertentu.

4.      Proses Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi harus mempertanyakan harapan dan asumsi manjerial, harus memicu tinjauan sasaran dan nilai dan harus merangsang kreativitas dalam menghasilkan alternative dan memformulasikan kreteria evaluasi.Evaluasi strategi harus dilakasnakan secara berkelanjutan dan tarsus dikembangkan.

5.       Mengkaji ulang Landasan strategi
Mengembangkan matrik EFE dan EFI yang telah direvisi. Matrik EFI yang sudah direvisi harus fokus pada perubahan dalam kekuatan dan kelemahan manajemen, pemasaran,keuangan/akunting, produksi/operasi, litbang dan SIM Matrik EFE yang sudah direvisi harus menujukkan seberapa efektif strategi perusahaan dalam merespon peluang dan ancaman utama.
6.      Mengukur Kinerja Organiasi/ institusi publik
Aktifitas ini termasuk membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil yang sebenarnya, menyelidiki penyimpangan dari rencana, mengevaluasi prestasi individual dan menyimak kemajuan yang dibuat kearah pencapaian sasaran yang dinyatakan. Sasaran jangka panjang dan sasaran tahunan biasanya dipakai dalam proses ini. Kreteria untuk mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan mudah dibuktikan. Evaluasi strategi didasarkan pada kreteria kuantitatif maunpun kualitatif.






Contoh evaluasi kinerja organisasi:
BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN

A.VI S I
“Menjadi Agen Pembaharu (The Development Agent) dalam mewujudkan  kelembagaan,  ketatalaksanaan dan sumberdaya manusia aparatur yang profesional, efektif, efisien,  dan  amanah”.
B.MI S I
Sesuai visi tersebut di atas, dapat dirumuskan misi Biro Organisasi dan Kepegawaian:
1.Mewujudkan kelembagaan birokrasi pertanian dengan visi, misi, tugas pokok dan fungsi
yang jelas
, serta sesuai dengan beban tugasnya.
2.Mengupayakan terciptanya tertib administrasi pembangunan pertanian berdasarkan
prinsip-prinsip manajemen moderen.
3. Membudayakan pelayanan yang prima kepada stakeholders (pelaku pembangunan pertanian).
4.Mewujdkan sumberdaya manusia aparatur pertanian yang professional, bersih dan berwibawa serta sejahtera.
5.Mengupayakan terciptanya tertib pelayanan administrasi kepegawaian.
T
UJUAN
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya, maka tujuan jangka panjang  Biro Organisasi  dan Kepegawaian
:
1.      Mewujudkan organi sasi birokrasi pertanian (Kementan, UPT Kementan , Dinas/Lembaga  Teknis Daerah) yang pro porsional.
2.      Mewujudkan  ketatalaksanaan (sistem, prosedur dan tata kerja) yang dapat mendukung  pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan pertanian secara efetif  dan efisien, tertib dan bebas dari praktek - praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, menuju  terwujudnya ke pemerintahan yang baik ( good governance) di bidang pertanian.
3.      Meningkatkan mutu pelayanan public di bidang pertanian (pelayanan prima kepada  stakeholders).
4.      meningkatkan kinerja dan akuntabilitas birokrasi pertanian dalam melaksanakan tugas dan  fungsinya.
5.      meningkatkan mutu penyelemggaraan otonomi daerah di bidang pertanian oleh Pemerintah Daerah Propinsi dan Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya
6.      meningkatkan kualitas dan kesejahteraan sumberdaya manusia aparatur pertanian.
7.      Meningkatkan kualitas pelayanan  administrasi kepegawaian.


SASARAN STRATEGIS
Berdasarkan tujuan tersebut diatas, sasaran  strategis
yang ingin dicapai adalah sebagai  berikut :
1.Terwujudnya organisasi birokrasi pertanian dengan visi, misi,tugas dan fungsi yang jelas dan dengan struktur yang proporsional dengan beban tugasnya.
2.Terwujudnya profesionalisme pegawai melalui pengembangan jabatan fungsional.
3. Terwujudnya pelayanan prima dalam penyelenggaraan pelayanan publik pada unit kerja  pelayanan publik bidang pertanian, dan budaya kerja.
4. Terwujudnya sistem, prosedur dan tata kerja yang menjamin efektivitas dan efisiensi dalam  pelaksanaan tugas dan fungsi, serta reformasi birokrasi.
5. Meningkatnya kualitas perencanaan, pembinaan, pengembangan dan kesejahteraan  pegawai.
6. Terwujudnya pelayanan prima dalam bidang administrasi kepegawaian (pengangkatan,  kenaikan pangkat, pemberhentian, pensiun dan mutasi lainnya).
7. Meningkatnya kualitas pembinaan pegawai melalui organisasi kedinasan.

Contoh realisasi kenerjanya:
Pengelolaan Administrasi Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian PertanianKegiatan ini dilaksanakan dengan maksud untuk meningkatkan mutu pelayanan bidang kepegawaian dan  memberikan kemudahan dalam melakukan proses pengelolaan
administrasi kepegawaian lingkup Setjen Kementan

Untuk Navigasi Lengkap Silahkan Kunjungi Peta Situs



Baca Juga:

Langganan Via Email
lubankbuku.com. Powered by Blogger.
Copyright © | by: Me